Thought

Minggu, 23 Oktober 2011

Uhibuki...kaifa maa kunti?


mendengar lagu 'Zawjati' yang dinyanyikan Ahmad Bukhatir ini, saya cukup tersentuh juga. bagaimana perasaan seorang suami yang sangat mencintai istrinya..disamping itu, saya jadi teringat dengan kasus-kasus rumah tangga yang sampai kepada saya.

kes pertama: pasangan suami istri yang baru menikah, mereka hidup sangat bahagia. sang suami sungguh beruntung memiliki istri yang salehah, begitu pun sebaliknya. sang istri selalu patuh kepada suaminya itu. rumah tangga mereka merupakan cerminan rumah tangga yang mawasah wa rahmah.
sang istri sangat sabar ketika ditinggal suami bekerja. ia mampu menjaga kehormatan rumah tangganya, ketika ditinggal suaminya yang tengah sibuk bekerja. kendati kesepian selalu menyertainya ketika di rumah.
dan ternyata kesepian sang istri diketahui suaminya. maka dari itu, sang suami berinisiatif membelikannya sebuah komputer berikut internetnya. dengan dugaan sang istri dapat hiburan dirumahnya, setidaknya memiliki teman-teman di sebuah jejaring social dan paling utama dapat berhubungan dengan suaminya dimana pun berada. tentu sang istri sangat senang akan pemberian suaminya tersebut. setelah mempelajari cara kerja internet di komputernya, sang istri sdah tidak kesepian lagi karena ditemani teman-temannya di dunia maya tersebut. dan suaminya merasa tenang akan keadaan istrinya tersebut.

suatu ketika, ada seorang laki-laki meminta pertemanan dengan sang istri. dan ia pun mengkonfirmasikan pertemanannya dengan laki-laki tersebut. sang istri tidak mengetahui maksud pertemanan laki-laki tersebut, ia pikir itu hal yang biasa. karena seringnya online, pertemanan sang istri dan laki-laki tersebut cukup akrab. bahkan terkadang, sang istri curhat akan kesepiannya di rumahnya sejak ditinggal sang suami sibuk bekerja.

mulanya laki-laki itu bersimpati akan keadaan sang istri, namun lama-kelamaan ia menghembuskan godaan-godaan yang meluluhkan kesetiaan sang istri kepada suaminya. sang istri mulai berani melawan kepada suaminya, ia tidak patuh lagi kepad suaminya. tentunya sang suami bertanya-tanya, ada apa? apa yang terjadi? sang suami sadar bahwa komputer/social network pemberiannya itu adalah bencana bagi rumah tangganya.

"aku akan menghancurkan komputer ini" ancam sang suami. tentunya sang istri marah besar, dan prahara rumah tangga pun terjadi.
namun, sang suami bersabar menangani kelakuan sang istri ini dan ia memaklumi perubahan sang istri, ah setidaknya ia masih mencintai istrinya itu. namun tidak begitu dengan sang istri, ia tergoda rayuan laki-laki di ujung dunia maya sana. laki-laki itu mengatakan bahwa ia mencintai sang istri, dan akan menikahinya jika ia cerai dengan suaminya.

karena rayuan laki-laki tersebut, tanpa pikir panjang sang istri meminta cerai kepada suaminya. kontan sang suami kaget, "mengapa? apa kekuranganku?" kata sang suami. "sejak aku menikah denganmu aku merasa kesepian, sedangkan ada laki-laki yang menyayangiku. ia berjanji tidak akan membuatku kesepian dan akan menikahiku" jawab sang istri.

ah, ternyata istrinya itu selingkuh dengan laki-laki lain. sang suami marah besar, dan saat itu juga ia menceraikan istri yang sangat dicintainya itu. cintanya telah dikhianati oleh istrinya.

setelah sang istri bercerai dengan sang suami, ia pun pergi menemui laki-laki yang didambanya itu. mereka pun bertemu, sang istri menceritakan bahwa ia telah bercerai dengan suaminya dan ia managih janji laki-laki itu untuk menikahinya. lalu apa yang diucapkan laki-laki itu....

"aku tidak akan menikahimu. sungguh aku merayumu adalah untuk menguji kesetiaanmu kepada suamimu. namun setelah aku melihat kejadian ini, aku mengetahui bahwa kesetiaanmu dipertanyakan. bagaimana mungkin aku menikahi seorang wanita yang berkhianat kepada suaminya. lalu apa jadinya jika aku menikahimu, sementara kamu mudah dirayu oleh laki-laki lain. tentunya hal yang menimpa suamimu akan menimpaku juga, sungguh pengkhianatan itu sangat menyakitkan."

sang istri tertegun dengan ucapan laki-laki tersebut, ia sangat menyesal dengan pengkhianatan kepada suaminya-eh,mantan suaminya- itu. setelah mengucapkan itu, laki-laki itu meninggalkan janda muda tersebut.

---citeureup 23 oktober 2011---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar