Malam itu cukup dingin, selesai membaca novel yang baru aku beli dua
hari yang lalu. cukup menarik ceritanya, hanya saja aku belum bisa
menembus rekor membaca novel seperti sebelumnya, karena terhitung cukup
lama dari sebelumnya yang. sudahlah...tak apa, nanti aku buat rekor
lagih. hmmm...
ok saatnya tidur...
"halo apa kabarmu malam ini?"
"oi hai, aku baik-baik saja...tumben baru dtang" ah ternyata si Akl, karena aku kenal dari suaranya.
"mana yang lain?"
"dalam
perjalanan, mungkin aga terlambat...tu si Naf masih merengek-rengek,
menyusahkan si Kulb aja kerjaannya" kata Akl sambil mengeluarkan
beberapa kertas, yang kulihat perhitungan yang cukup rumit menurutku.
"apa ini?" tanya ku sambil kupegang lembaran ang tadi ia keluarkan.
"oh
ini...ini makalah yang akan aku persentasikan nanti saat kita
berdiskusi" jawabnya simpel, sambil menyeruput kopi yang sudah aku buat
tadi sebelum membaca novel.
dari kejauhan aku lihat 2 sosok yang
satu kurus dan satu lagi aga gemuk memegang tasbih. dari cara jalannya
aku sudah mengenal mereka. yang kurus itu tengah membicarakan hal serius
dengan orang yang disampingnya. "Haai...apa kabar kalian berdua?!"
"oh, haai..." sahut mereka berbarengan menjawabnya.
"kenapa sih kalian ini perasaan membicarakan hal yang urgent?" tanyaku.
"ini nih si Naf, susah banget di kasih taunya..." sahut Kulb.
"emang kenapa?"
"gini...ia
memaksaku untuk membuat sebuah cerita pendek, yang isinya memang bagus
dan menurutku untuk kebaikan. tapi aku tidak sukanya adalah ia ingin
menyisipkan hal-hal yang cukup terlarang bagiku, yaitu ria. kontan, aku
tidak ingin melakukannya demi menjaga diri" jelas Kulb.
Naf menyela "hei itu kan biar kita bisa eksis di dunia...setidaknya biar dikenal orang. ini loh Aku, iya kan Ak?"
"Tapi
aku tetap tidak mau!!! apa jadinya nanti, bukankah apa yang aku
kerjakan akan menguap, dan pekerjaan kita sia-sia!!! sahut Kulb, yang
sepertinya sangat marah.
"Tapi..tapi..." Naf merengek.
"sudah-sudah,
jangan bertengkar di sini...hal seperti itu jangan diperdebatkan! Aku
ga akan melakukannya, dan itu lebih baik!!! sambil memisahkan mereka
berdua.
"Hei kalian bertiga, kapan kita akan memulai diskusi
ini...malam sudah larut nih, aku perlu istirahat" kata Akl sambil
menutup buku Novel yang tadi aku baca.
"ah, benar juga...ayo" kataku sambil menarik mereka berdua.
....
mereka
duduk bersila dan memegang catatan masing-masing, posisi kami
melingkar. sementara posisi aku seperti tiduran, menyandarkan tangan ke
bantal, sambil memegang pulpen dan kertas putih yang sudah aku siapkan
sejak tadi. Kulb duduk bersila sambil memainkan tasbihnya dan kulihat
mulutnya berkomat-kamit membisikan asma-asma Allah, Akl nampaknya serius
sekali membaca majalah yang aku beli minggu lalu, yang isinya pengaruh
ide-ide feminisme di tengah perempuan muslimah dan pemahaman-pemahaman
seputar afkar. sementara Naf, asyik mendengarkan musik jadul yang cukup
mellow dan romantis.hmm...
"sebelum kita mulai diskusi ini, kita bacakan bismillah" kataku.
"BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM" serentak kami mengucapkan permulaan ini.
"oke, dalam diskusi kali ini aku akan memaparkan poin-poin yang rasanya cukup penting untuk waktu sekarang." sahutku.
"assalamu'alaikum.
sedikit mereview, poin-poin ini berdasarkan resolusi yang kita sepakati
beberapa waktu yang lalu...mengenai apa yang akan kita raih di tahun
ini. dan ini adalah visi kita dalam kehidupan kita. agar senantiasa
cita-cita dan harapan dapat kita raih, meskipun secara bertahap atau
revolusi. tentunya dengan semangat hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan esok harus lebih baik dari hari ini,
kita memahami bahwa segala pekerjaan harus didasari ikhlash (lillahi
ta'alaa), ridha terhadap ketetapanNya dan selalu tawakal dalam usaha
kita."
"sungguh tiga unsur tersebut merupakan bekal kita dalam
menjalankan fungsi kita sebagai 'abid yang bergerak dalam kesadaran yang
nyata akan hubungan kita dengan Allah. dengan begitu semoga
keselamatan, selalu ada dimana pun kita berada"
"ada pun
poin-poin yang akan kita bahas malam ini adalah; pertama, aktivitas
bekerja atau usaha. telah kita fahami bersama, bahwa keadaan kita
sekarang dalam keadaan stagnan, pasif dan tidak ada gerakan sama sekali.
Aku sendiri berharap kita dapat membicarakan ini dengan serius, dan
mudah-mudahan dapat hasil yang memuaskan. selanjtnya yang kedua mengenai
pernikahan/mencari pasangan. Aku ingin perhitungan yang baik ya
Akl...karena dirasa masalah ini akan penting nantinya ketika pada
waktunya, walaupun kita belum memtuskan kapan ini akan terjadi. dan aku
berharap pada kalian semua, termasuk aku untuk dapat bersabar dalam
masalah ini. kemudian yang ketiga adalah masalah akademis. aku melihat
waktu untuk menyelesaikan pendidikan kita sebentar lagi. namun,
keseriusan kita untuk menyelesaikan ini belum maksimal. persiapan kita
pun belum sampai 50 %, aku berharap poin ini dibahas dengan serius.
kemudian yang keempat adalah kommitmen dalam jama'ah dan masyarakat. aku
rasa ini penting dimunculkan, karena ini berkaitan dengan eksistensi
kita sebagi makhluq sosial. disamping itu, kita harus mampu
membentangkan jaringan dan membangun relasi dimanapun kita berada.
dengan kata lain sosialisasi ide harus kita utamakan."
"demikian
poin-poin yang aku sebutkan tadi, yang aku rasa ini penting dibahas
dalam forum ini. semoga dapat dibahas dengan bijak dan menghasilkan
solusi yang baik untuk kelangsungan kehidupan kita, aku akhiri
wassalamu'alaikum..." akhirnya telah aku sampaikan, kataku dalam hati.
setelah pidatoku selesai aku lihat Akl mengangkat tangannya, "silahkan Akl.." kataku.
"terima kasih Ak.."
"Assalamu'alaikm.
setelah mendengarkan uraian tadi. aku ingin menyampaikan beberapa hasil
pemikiranku dari uraian Aku tadi." Akl mulai pembicaraannya..
"analisisku
terhadap poin-poin tadi sebagai berikut; pertama, poin tentang
pekerjaan atau aktivitas usaha. sebenarnya ada banyak alternatif dalam
mengisi kekosongan usaha ini. hal ini nampak jelas, dari banyaknya
kesempatan bekerja atau hal-hal yang produktif. sungguh, sangat banyak
kesempatan untuk bekerja selama kita berusaha mencarinya. kita tidak
usah mempedulikan orang lain yang mengatakan bahwa mencari pekerjaan itu
sangat susah. tidak bagi kita, sesungguhnya kita memiliki nilai jual
yang cukup tinggi dan mampu bersaing dengan orang yang kompeten di
bidangnya masing-masing. kemudian alternatif lainnya adalah membuat
lapangan usaha baru. sejauh pengalaman kita, kemampuan membuat lapangan
pekerjaan adalah bakat alami kita sebagai wirausahawan. aku sendiri
sudah membuta proposal plan dalam masalah ini. (sambil menunjukan
berkasnya). dan aku berharap berkas ini kita pelajari ketika kita akan
terjun di dunia usaha nantinya."
"kemudian untuk poin yang kedua
adalah tentang pernikahan atau mencari pasangan. memang benar target
kita semula adalah akhir tahun ini kita dapat mengakhiri masa lajang
kita. hanya saja ini tujuan kita ini hanya prediksi dan itu masih dalam
ilmu Allah. dalam hal ini, aku hanya ingin menyampaikan agar kita
berhati-hati dalam menjalankan hal tersebut (mencari pasangan), jangan
sampai kita keluar dari rel-rel syar'i. aku sendiri hanya mengingatkan,
bahwa ketika anda akan meminang seseorang hendaknya kita fahamkan bahwa
hubungan antara kita dengan dia adalah ta'aruf. yaitu tentang perkenalan
perihal pribadi masing-masing, itu pun masing-masing harus dapat
menahan diri dari hal-hal yang akan menjerumuskan kita. diupayakan ada
orang penengah diantara masing-masing. kemudian demi menjaga hal-hal
diluar kendali kita, hendaknya jarak antara meminang hingga hari
pernikahan tidak terlalu lama. dan model pernikahannya pun harus kita
yang menentukan, aku sendiri telah menyusun hal-hal yang dirasa perlu
untuk diaplikasikan."
"selanjutnya adalah poin yang ketiga, yaitu
nasib akademis kita. saat ini kita telah dipenghujung masa pendidikan
kita. sudah saatnya kita menyusun tahap-tahap yang dirasa perlu untuk
mengakhiri masa pendidikan ini. namun, setelah aku amati kalender
pendidikan kita. yang aku lihat ternyata masih panjang perjalanan menuju
akhir itu, walaupun tidak lama lagi mata kuliah yang akan kita pelajari
akan habis. namun, aku menyarankan agar sejak sekarang kita memulai
proyek penyelesaian studi ini, yaitu menyusun skripsi. dan aku sangat
berharap kita dapat memulainya dari sekarang, dan aku sendiri sedang
mengamati permasalahan yang akan menjadi tema studi kita ini. mungkin
dalam beberapa hari ini, aku dapat mengajukan tema yang akan kita
kerjakan nanti. dan aku berharap partisipasi kalian semua dalam
mewujudkan hal ini."
"yang terakhir adalah bersosialisasi. atau
dengan kata lain adalah menyambung silaturahmi, aku setuju dengan Aku.
bahwa kita harus mengembangkan jaringan dan membuat relasi dengan
orang-orang. karena itu sangat penting bagi kita untuk menjaga
eksistensi kita. disampin itu, sebagai manusia kita mebutuhkan kerjasama
orang lain. ini terkait dengan naluri kita yang ingin melestarikan
kelangsungan hidup dan mempertahankan diri. lebih dari itu manfaaat luar
biasa jika kita bersosialisasi dimana pun kita berada. bukankah Allah
sendiri memerintahkan agar kita selalu menjaga silaturahmi? semoga
dimudahkan."
"demikian analisaku dalam forum ini, mudah-mudahan bermanfaat, wassalamu'alaikum..." Akl mengakhiri pembicaraannya.
"silahkan yang berikutnya..." kataku menunjukan ke arah Kulb.
ku lihat Kulb masih sibuk dengan zikrnya, aku sendiri tidak berani mengganggunya. tapi rupanya ia sadar untuk angkat bicara.
"benar
apa yang dikatakan Akl tadi. aku tidak akan memberi banyak komentar
perihal ini. terus terang aku sendiri sedang dalam kebimbangan.
ketahuilah, bahwa apa yang akan aku kemukakan hanyalah impian dan hanya
keinginan-keinginan semata dan mudah-mudahan kalian mampu merealisasikan
apa yang menjadi keinginan-keinginan, karena ia terbit dari suatu
harapan.aku yakin kita mampu merealisasikan itu semua. dengan keyakinan
dan usaha yang keras."
"terus terang kebimbanganku saat ini
bukanlah dipicu oleh masalah ini, atau kebimbangan akan kegagalan usaha
ini. ketahuilah, kegagalan hanya kerikil yang tidak tajam, dan merupakan
kesalahan kegagalan sejati jika tidak ada sedikitpun kegagalan dalam
usaha. karena aku yakin ini bukanlah mission imposible. tapi
jalur atau peta hidup yang disusun sedemikian rupa, agar kita mampu
melewati kehidupan ini penuh dengn kemanfaatan di dunia maupun di hari
akhir kelak."
"disamping itu, ada baiknya kita mengerucutkan
impian ini agar kita semakin fokus dan concern dalam mengaktualisasikan
impian ini. oh iya, jangan pernah kalian berfikir bahwa ini hanya impian
kosong, sebab impian kosong itu hanya cocok untuk para pemalas.
hendaknya kita jauhkan pemikiran seperti itu."
"aku terima
analisa Akl dengan penuh keyakinan, kendati menurutnya persentase
kegagalannya hanya 25%, tapi aku yakinkan bahwa Allah selalu bersama
kita. mudah-mudahan, dimudahkan..."
"sebentar Kulb" Aku menyela,
"apa yang membuat kamu bimbang, sehingga aku lihat kamu sebagai orang yang berkeluh kesah?"
"apakah aku kelihatan seperti itu, saudaraku?" ucap Kulb balik bertanya.
"sungguh
sekarang ini aku dalam keadaan waspada, takut dan sedang berharap.
sehingga tak pantas aku utarakan dalam forum ini. karena aku lihat, ini
bukanlah waktu yang tepat untuk membicarakannya...dan sungguh aku
menghormati kalian semua untuk tidak lepas dari permaslahan yang sedang
kita bahas sekarang ini."
"tidak tidak, kami sangat
menghormatimu...kamu adalah salah satu dari jiwa kami, dan kamu adalah
sumber keyakinan kami. maka sepertinya kurang bijak jika kami
menyepelekan apa yang menjadi masalah anda. sementara kami sedang asyik
dalam impian dan harapan" aku mengatakannya dengan memaksa.
"ah,
kalian sangat memaksa...sepertinya aku tidak dapat menyembunyikan apa
yang menjadi kegundahanku ini....baiklah, mungkin aku bisa ungkapkan
dengan syair berikut, mudah-mudahan kalian memahami"
Apalah arti sebuah ma'rifat, jika yang kamu lakukan hanya kebodohan
Kamu mengenalNya di suatu tempat yang gelap
Tapi kamu tidak berteman denganNya ketika di tempat yang lain
dan bodohnya kamu adalah ketika kamu mengerti keadaan senang dan keadaan susah
Oh, sekiranya ada cara mudah menjadi amnesia, tentu akan aku lakukan
ya...melupakan kekecewaan yang aku lakukan selama ini
sehingga amat ringan bebanku ini ketika telah melupakannya
dan mudah sekali aku memulai lembaran baru kehidupanku
namun, lagi-lagi Dia Yang Menyadarkanku
kesadaran yang menjadi pembeda diantara kegelapan
sehingga ketika aku tengok kebelakang, sungguh kegelapan yang sangat memilukan
sedangkan aku memohon kerelaanNya untuk menerangi itu, agar aku tidak takut lagi.
karena ketakutanku sesungguhnya adalah ketika aku menghadapNya
dalam keadaan gelap dan penyesalan yang tak kunjung usai
sementara aku sendiri tidak tahu apakah kemaafan ataukah kemurkaan yang akan Ia berikan?
setidaknya penyesalan ini adalah kesadaranku akan hubungan denganNya
selesai
membacakan syair itu Kulb terlihat menunduk. kulihat wajahnya basah,
entah karena keringat ataukah air mata yang meleleh, yang pasti
kemuramdurjaannya sangat terlihat. sambil menyeka dengan pakaiannya ia
berkata;
"baiklah...mungkin sedikit melankolis perkataan tadi.
biarkan ini menjadi intropeksiku nanti di tengah-tengah malamku. aku
berharap kalian tidak cengeng menanggapi ucapanku ini....aku pikir cukup
pernyataan dariku, semoga mendapatkan jalan keluar yang baik nantinya
atas petunjukNya. wassalamu'alaikum"
"wa'alaikum salam, terima kasih atas sharingnya Kulb. aku berharap kesadaran ini menjadi pelita dalam kehidupan kita."
"sekarang giliranmu Naf...silahkan" kata ku,
"terima
kasih tuan-tuan yang saya hormati, assalamu'alaikum..." Naf bangkit
dari duduknya, sambil melepas earphone di telinganya.
"sebelum
saya berkomentar tentang hal ini, ada baiknya saya mengingatkan
tuan-tuan akan kebodohan saya dalam beranalisis. sifat saya yang
terburu-buru dan egoistis dalam bertindak sesungguhnya dapat mempersulit
aktualisasi proposal plan ini. kendati sperti itu, kiranya tuan-tuan
mampertimbangkan kembali usulan saya berikut ini."
"untuk poin
pertama, saya merasa agar pekerjaan dan usaha kita ini agar
diselaraskan. artinya, disamping anda mencri pekerjaan hingga dapat
pekerjaan, anda dapat mengembangkan usaha ini sambil bekerja dan itu
lebih baik menurutku....sedangkan poin selanjutnya dalah tentang mencari
pasangan untuk menikah. saya pikir hal ini bisa didahulukan, melihat
kondisi anda-anda semua yang sepertinya kurang semangat dalam
beraktivitas. maaf bukannya untuk mengorek masa lalu, saya pikir itu
menjadi pelajaran bagi kita semua agar tidak masuk lubang yang sama dan
kita mampu meningkatkan self defensedari godaan yang datang
kemudian. walaupun ini beresiko cukup tinggi, saya yakin kita mampu
melakukannya. kemudian yang ketiga adalah memulai untuk proyek akhir
study, saya kira memang seharusnya kita melakukannya dari sekarang. akan
tetapi, saya belum mendapat feel yang tepat untuk memimih topik
untuk study kita ini. karena bagaimanapun juga, jika kita salah dalam
memilih tentu salah satu dari kita tak akan bekerja sama. walaupun
dipaksakan, tidak akan ada kesan berarti bagi perjuangan kita nantinya.
dan itu sia-sia..untuk yang terakhir, saya setuju dengan saudara Akl dan
saya sangat berharap itu dapat direlisasikan secepatnya."
"maaf
sekadar mengingatkan lagi...kendala utama bagi saya adalah mudahnya
tergoda oleh bisikan-bisikan yang melenakan. sehingga saya terbius akan
hal-hal yang melenakan tersebut. saya sangat berharap sekali kiranya
tuan-tuan mengingatkan atau menyadarkan saya dengan cara apa pun agar
saya berada dalam kecenderugan yang sebenar-benarnya. agar saya lebih
fokus dan konsentrasi kepada program-program kita...saya berlindung
kepada Allah dari gudaan syaitan"
"demikian dari saya,trima kasih atas atensi tuan-tuan, assalamu'alaikm...."
"ok,
terima kasih untuk saudara Naf yang dalam 'kondisi sadar' meniupkan
spirit baru dalam diri kita. dan hanya kepada Allah-lah kita berlindung
dan berharap..."
"namun mengingat waktu kita tidak cukup untuk
jalannya diskusi ini..." sambil kulihat jam tangan yang menunjukan waktu
hampir sepertiga malam. "kita akan melanjutkan diskusi ini esok
malam...dan saya akan menampung aspirasi kalian bertiga sebagai bahan
pertimbangan, sehingga menjadi keputusan yang utuh.."
"aku
ucapkan terima kasih atas kehadiran kalian di majlis ini, dan semoga
hidayyah Allah selalu menyertai. baik, sebelum kita akhiri forum ini
mari kita membaca doa kafaratul majlis "subhanakallahumma wabihamdika, asyhadu anlaa illaha illa anta astaghfiruka, wa atuubuilaika", wassalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuu..."
kami pun saling berjabat tangan,
"baiklah, aku mau tidur dulu..." kata Akl.
"ya sudah, aku dan Naf pulang..." kata Kulb.
"terima
kasih ya sudah datang...." kataku. "sama-sama" sahut Naf yang menuntun
Kulb yang sepertinya renta menju pintu kamarku. "Kulb, hati-hati ya..."
sementara
aku ingin segera tidur. aku berharap mimpi yang indah untuk menyegarkan
otak ku yang sepertinya kepanasan pikiran-pikiran sejak tadi siang dan
cukup segar sambil mendengarkan lantunan muratal dari muhammad Thaha
al-junayd...(selesai)
citeureup 191010 1:34 am
Tidak ada komentar:
Posting Komentar