Thought

Selasa, 18 Oktober 2011

Ketika Dialog dengan Mereka (Schizofrenia)

Malam itu cukup dingin, selesai membaca novel yang baru aku beli dua hari yang lalu. cukup menarik ceritanya, hanya saja aku belum bisa menembus rekor membaca novel seperti sebelumnya, karena terhitung cukup lama dari sebelumnya yang. sudahlah...tak apa, nanti aku buat rekor lagih. hmmm...




ok saatnya tidur...


"halo apa kabarmu malam ini?"


"oi hai, aku baik-baik saja...tumben baru dtang" ah ternyata si Akl, karena aku kenal dari suaranya.


"mana yang lain?"


"dalam perjalanan, mungkin aga terlambat...tu si Naf masih merengek-rengek, menyusahkan si Kulb aja kerjaannya" kata Akl sambil mengeluarkan beberapa kertas, yang kulihat perhitungan yang cukup rumit menurutku.


"apa ini?" tanya ku sambil kupegang lembaran ang tadi ia keluarkan.


"oh ini...ini makalah yang akan aku persentasikan nanti saat kita berdiskusi" jawabnya simpel, sambil menyeruput kopi yang sudah aku buat tadi sebelum membaca novel.


dari kejauhan aku lihat 2 sosok yang satu kurus dan satu lagi aga gemuk memegang tasbih. dari cara jalannya aku sudah mengenal mereka. yang kurus itu tengah membicarakan hal serius dengan orang yang disampingnya. "Haai...apa kabar kalian berdua?!"


"oh, haai..." sahut mereka berbarengan menjawabnya.


"kenapa sih kalian ini perasaan membicarakan hal yang urgent?" tanyaku.


"ini nih si Naf, susah banget di kasih taunya..." sahut Kulb.


"emang kenapa?"


"gini...ia memaksaku untuk membuat sebuah cerita pendek, yang isinya memang bagus dan menurutku untuk kebaikan. tapi aku tidak sukanya adalah ia ingin menyisipkan hal-hal yang cukup terlarang bagiku, yaitu ria. kontan, aku tidak ingin melakukannya demi menjaga diri" jelas Kulb.


Naf menyela "hei itu kan biar kita bisa eksis di dunia...setidaknya biar dikenal orang. ini loh Aku, iya kan Ak?"


"Tapi aku tetap tidak mau!!! apa jadinya nanti, bukankah apa yang aku kerjakan akan menguap, dan pekerjaan kita sia-sia!!! sahut Kulb, yang sepertinya sangat marah.


"Tapi..tapi..." Naf merengek.


"sudah-sudah, jangan bertengkar di sini...hal seperti itu jangan diperdebatkan! Aku ga akan melakukannya, dan itu lebih baik!!! sambil memisahkan mereka berdua.


"Hei kalian bertiga, kapan kita akan memulai diskusi ini...malam sudah larut nih, aku perlu istirahat" kata Akl sambil menutup buku Novel yang tadi aku baca.


"ah, benar juga...ayo" kataku sambil menarik mereka berdua.


....


mereka duduk bersila dan memegang catatan masing-masing, posisi kami melingkar. sementara posisi aku seperti tiduran, menyandarkan tangan ke bantal, sambil memegang pulpen dan kertas putih yang sudah aku siapkan sejak tadi. Kulb duduk bersila sambil memainkan tasbihnya dan kulihat mulutnya berkomat-kamit membisikan asma-asma Allah, Akl nampaknya serius sekali membaca majalah yang aku beli minggu lalu, yang isinya pengaruh ide-ide feminisme di tengah perempuan muslimah dan pemahaman-pemahaman seputar afkar. sementara Naf, asyik mendengarkan musik jadul yang cukup mellow dan romantis.hmm...


"sebelum kita mulai diskusi ini, kita bacakan bismillah" kataku.


"BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM" serentak kami mengucapkan permulaan ini.


"oke, dalam diskusi kali ini aku akan memaparkan poin-poin yang rasanya cukup penting untuk waktu sekarang." sahutku.


"assalamu'alaikum. sedikit mereview, poin-poin ini berdasarkan resolusi yang kita sepakati beberapa waktu yang lalu...mengenai apa yang akan kita raih di tahun ini. dan ini adalah visi kita dalam kehidupan kita. agar senantiasa cita-cita dan harapan dapat kita raih, meskipun secara bertahap atau revolusi. tentunya dengan semangat hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan esok harus lebih baik dari hari ini, kita memahami bahwa segala pekerjaan harus didasari ikhlash (lillahi ta'alaa), ridha terhadap ketetapanNya dan selalu tawakal dalam usaha kita."


"sungguh tiga unsur tersebut merupakan bekal kita dalam menjalankan fungsi kita sebagai 'abid yang bergerak dalam kesadaran yang nyata akan hubungan kita dengan Allah. dengan begitu semoga keselamatan, selalu ada dimana pun kita berada"


"ada pun poin-poin yang akan kita bahas malam ini adalah; pertama, aktivitas bekerja atau usaha. telah kita fahami bersama, bahwa keadaan kita sekarang dalam keadaan stagnan, pasif dan tidak ada gerakan sama sekali. Aku sendiri berharap kita dapat membicarakan ini dengan serius, dan mudah-mudahan dapat hasil yang memuaskan. selanjtnya yang kedua mengenai pernikahan/mencari pasangan. Aku ingin perhitungan yang baik ya Akl...karena dirasa masalah ini akan penting nantinya ketika pada waktunya, walaupun kita belum memtuskan kapan ini akan terjadi. dan aku berharap pada kalian semua, termasuk aku untuk dapat bersabar dalam masalah ini. kemudian yang ketiga adalah masalah akademis. aku melihat waktu untuk menyelesaikan pendidikan kita sebentar lagi. namun, keseriusan kita untuk menyelesaikan ini belum maksimal. persiapan kita pun belum sampai 50 %, aku berharap poin ini dibahas dengan serius. kemudian yang keempat adalah kommitmen dalam jama'ah dan masyarakat. aku rasa ini penting dimunculkan, karena ini berkaitan dengan eksistensi kita sebagi makhluq sosial. disamping itu, kita harus mampu membentangkan jaringan dan membangun relasi dimanapun kita berada. dengan kata lain sosialisasi ide harus kita utamakan."


"demikian poin-poin yang aku sebutkan tadi, yang aku rasa ini penting dibahas dalam forum ini. semoga dapat dibahas dengan bijak dan menghasilkan solusi yang baik untuk kelangsungan kehidupan kita, aku akhiri wassalamu'alaikum..." akhirnya telah aku sampaikan, kataku dalam hati.


setelah pidatoku selesai aku lihat Akl mengangkat tangannya, "silahkan Akl.." kataku.


"terima kasih Ak.."


"Assalamu'alaikm. setelah mendengarkan uraian tadi. aku ingin menyampaikan beberapa hasil pemikiranku dari uraian Aku tadi." Akl mulai pembicaraannya..


"analisisku terhadap poin-poin tadi sebagai berikut; pertama, poin tentang pekerjaan atau aktivitas usaha. sebenarnya ada banyak alternatif dalam mengisi kekosongan usaha ini. hal ini nampak jelas, dari banyaknya kesempatan bekerja atau hal-hal yang produktif. sungguh, sangat banyak kesempatan untuk bekerja selama kita berusaha mencarinya. kita tidak usah mempedulikan orang lain yang mengatakan bahwa mencari pekerjaan itu sangat susah. tidak bagi kita, sesungguhnya kita memiliki nilai jual yang cukup tinggi dan mampu bersaing dengan orang yang kompeten di bidangnya masing-masing. kemudian alternatif lainnya adalah membuat lapangan usaha baru. sejauh pengalaman kita, kemampuan membuat lapangan pekerjaan adalah bakat alami kita sebagai wirausahawan. aku sendiri sudah membuta proposal plan dalam masalah ini. (sambil menunjukan berkasnya). dan aku berharap berkas ini kita pelajari ketika kita akan terjun di dunia usaha nantinya."


"kemudian untuk poin yang kedua adalah tentang pernikahan atau mencari pasangan. memang benar target kita semula adalah akhir tahun ini kita dapat mengakhiri masa lajang kita. hanya saja ini tujuan kita ini hanya prediksi dan itu masih dalam ilmu Allah. dalam hal ini, aku hanya ingin menyampaikan agar kita berhati-hati dalam menjalankan hal tersebut (mencari pasangan), jangan sampai kita keluar dari rel-rel syar'i. aku sendiri hanya mengingatkan, bahwa ketika anda akan meminang seseorang hendaknya kita fahamkan bahwa hubungan antara kita dengan dia adalah ta'aruf. yaitu tentang perkenalan perihal pribadi masing-masing, itu pun masing-masing harus dapat menahan diri dari hal-hal yang akan menjerumuskan kita. diupayakan ada orang penengah diantara masing-masing. kemudian demi menjaga hal-hal diluar kendali kita, hendaknya jarak antara meminang hingga hari pernikahan tidak terlalu lama. dan model pernikahannya pun harus kita yang menentukan, aku sendiri telah menyusun hal-hal yang dirasa perlu untuk diaplikasikan."


"selanjutnya adalah poin yang ketiga, yaitu nasib akademis kita. saat ini kita telah dipenghujung masa pendidikan kita. sudah saatnya kita menyusun tahap-tahap yang dirasa perlu untuk mengakhiri masa pendidikan ini. namun, setelah aku amati kalender pendidikan kita. yang aku lihat ternyata masih panjang perjalanan menuju akhir itu, walaupun tidak lama lagi mata kuliah yang akan kita pelajari akan habis. namun, aku menyarankan agar sejak sekarang kita memulai proyek penyelesaian studi ini, yaitu menyusun skripsi. dan aku sangat berharap kita dapat memulainya dari sekarang, dan aku sendiri sedang mengamati permasalahan yang akan menjadi tema studi kita ini. mungkin dalam beberapa hari ini, aku dapat mengajukan tema yang akan kita kerjakan nanti. dan aku berharap partisipasi kalian semua dalam mewujudkan hal ini."


"yang terakhir adalah bersosialisasi. atau dengan kata lain adalah menyambung silaturahmi, aku setuju dengan Aku. bahwa kita harus mengembangkan jaringan dan membuat relasi dengan orang-orang. karena itu sangat penting bagi kita untuk menjaga eksistensi kita. disampin itu, sebagai manusia kita mebutuhkan kerjasama orang lain. ini terkait dengan naluri kita yang ingin melestarikan kelangsungan hidup dan mempertahankan diri. lebih dari itu manfaaat luar biasa jika kita bersosialisasi dimana pun kita berada. bukankah Allah sendiri memerintahkan agar kita selalu menjaga silaturahmi? semoga dimudahkan."


"demikian analisaku dalam forum ini, mudah-mudahan bermanfaat, wassalamu'alaikum..." Akl mengakhiri pembicaraannya.


"silahkan yang berikutnya..." kataku menunjukan ke arah Kulb.


ku lihat Kulb masih sibuk dengan zikrnya, aku sendiri tidak berani mengganggunya. tapi rupanya ia sadar untuk angkat bicara.


"benar apa yang dikatakan Akl tadi. aku tidak akan memberi banyak komentar perihal ini. terus terang aku sendiri sedang dalam kebimbangan. ketahuilah, bahwa apa yang akan aku kemukakan hanyalah impian dan hanya keinginan-keinginan semata dan mudah-mudahan kalian mampu merealisasikan apa yang menjadi keinginan-keinginan, karena ia terbit dari suatu harapan.aku yakin kita mampu merealisasikan itu semua. dengan keyakinan dan usaha yang keras."


"terus terang kebimbanganku saat ini bukanlah dipicu oleh masalah ini, atau kebimbangan akan kegagalan usaha ini. ketahuilah, kegagalan hanya kerikil yang tidak tajam, dan merupakan kesalahan kegagalan sejati jika tidak ada sedikitpun kegagalan dalam usaha. karena aku yakin ini bukanlah mission imposible. tapi jalur atau peta hidup yang disusun sedemikian rupa, agar kita mampu melewati kehidupan ini penuh dengn kemanfaatan di dunia maupun di hari akhir kelak."


"disamping itu, ada baiknya kita mengerucutkan impian ini agar kita semakin fokus dan concern dalam mengaktualisasikan impian ini. oh iya, jangan pernah kalian berfikir bahwa ini hanya impian kosong, sebab impian kosong itu hanya cocok untuk para pemalas. hendaknya kita jauhkan pemikiran seperti itu."


"aku terima analisa Akl dengan penuh keyakinan, kendati menurutnya persentase kegagalannya hanya 25%, tapi aku yakinkan bahwa Allah selalu bersama kita. mudah-mudahan, dimudahkan..."


"sebentar Kulb" Aku menyela,
"apa yang membuat kamu bimbang, sehingga aku lihat kamu sebagai orang yang berkeluh kesah?"


"apakah aku kelihatan seperti itu, saudaraku?" ucap Kulb balik bertanya.
"sungguh sekarang ini aku dalam keadaan waspada, takut dan sedang berharap. sehingga tak pantas aku utarakan dalam forum ini. karena aku lihat, ini bukanlah waktu yang tepat untuk membicarakannya...dan sungguh aku menghormati kalian semua untuk tidak lepas dari permaslahan yang sedang kita bahas sekarang ini."


"tidak tidak, kami sangat menghormatimu...kamu adalah salah satu dari jiwa kami, dan kamu adalah sumber keyakinan kami. maka sepertinya kurang bijak jika kami menyepelekan apa yang menjadi masalah anda. sementara kami sedang asyik dalam impian dan harapan" aku mengatakannya dengan memaksa.


"ah, kalian sangat memaksa...sepertinya aku tidak dapat menyembunyikan apa yang menjadi kegundahanku ini....baiklah, mungkin aku bisa ungkapkan dengan syair berikut, mudah-mudahan kalian memahami"


Apalah arti sebuah ma'rifat, jika yang kamu lakukan hanya kebodohan
Kamu mengenalNya di suatu tempat yang gelap
Tapi kamu tidak berteman denganNya ketika di tempat yang lain
dan bodohnya kamu adalah ketika kamu mengerti keadaan senang dan keadaan susah

Oh, sekiranya ada cara mudah menjadi amnesia, tentu akan aku lakukan
ya...melupakan kekecewaan yang aku lakukan selama ini
sehingga amat ringan bebanku ini ketika telah melupakannya
dan mudah sekali aku memulai lembaran baru kehidupanku

namun, lagi-lagi Dia Yang Menyadarkanku
kesadaran yang menjadi pembeda diantara kegelapan
sehingga ketika aku tengok kebelakang, sungguh kegelapan yang sangat memilukan
sedangkan aku memohon kerelaanNya untuk menerangi itu, agar aku tidak takut lagi.

karena ketakutanku sesungguhnya adalah ketika aku menghadapNya
dalam keadaan gelap dan penyesalan yang tak kunjung usai
sementara aku sendiri tidak tahu apakah kemaafan ataukah kemurkaan yang akan Ia berikan?
setidaknya penyesalan ini adalah kesadaranku akan hubungan denganNya



selesai membacakan syair itu Kulb terlihat menunduk. kulihat wajahnya basah, entah karena keringat ataukah air mata yang meleleh, yang pasti kemuramdurjaannya sangat terlihat. sambil menyeka dengan pakaiannya ia berkata;


"baiklah...mungkin sedikit melankolis perkataan tadi. biarkan ini menjadi intropeksiku nanti di tengah-tengah malamku. aku berharap kalian tidak cengeng menanggapi ucapanku ini....aku pikir cukup pernyataan dariku, semoga mendapatkan jalan keluar yang baik nantinya atas petunjukNya. wassalamu'alaikum"


"wa'alaikum salam, terima kasih atas sharingnya Kulb. aku berharap kesadaran ini menjadi pelita dalam kehidupan kita."


"sekarang giliranmu Naf...silahkan" kata ku,


"terima kasih tuan-tuan yang saya hormati, assalamu'alaikum..." Naf bangkit dari duduknya, sambil melepas earphone di telinganya.


"sebelum saya berkomentar tentang hal ini, ada baiknya saya mengingatkan tuan-tuan akan kebodohan saya dalam beranalisis. sifat saya yang terburu-buru dan egoistis dalam bertindak sesungguhnya dapat mempersulit aktualisasi proposal plan ini. kendati sperti itu, kiranya tuan-tuan mampertimbangkan kembali usulan saya berikut ini."


"untuk poin pertama, saya merasa agar pekerjaan dan usaha kita ini agar diselaraskan. artinya, disamping anda mencri pekerjaan hingga dapat pekerjaan, anda dapat mengembangkan usaha ini sambil bekerja dan itu lebih baik menurutku....sedangkan poin selanjutnya dalah tentang mencari pasangan untuk menikah. saya pikir hal ini bisa didahulukan, melihat kondisi anda-anda semua yang sepertinya kurang semangat dalam beraktivitas. maaf bukannya untuk mengorek masa lalu, saya pikir itu menjadi pelajaran bagi kita semua agar tidak masuk lubang yang sama dan kita mampu meningkatkan self defensedari godaan yang datang kemudian. walaupun ini beresiko cukup tinggi, saya yakin kita mampu melakukannya. kemudian yang ketiga adalah memulai untuk proyek akhir study, saya kira memang seharusnya kita melakukannya dari sekarang. akan tetapi, saya belum mendapat feel yang tepat untuk memimih topik untuk study kita ini. karena bagaimanapun juga, jika kita salah dalam memilih tentu salah satu dari kita tak akan bekerja sama. walaupun dipaksakan, tidak akan ada kesan berarti bagi perjuangan kita nantinya. dan itu sia-sia..untuk yang terakhir, saya setuju dengan saudara Akl dan saya sangat berharap itu dapat direlisasikan secepatnya."


"maaf sekadar mengingatkan lagi...kendala utama bagi saya adalah mudahnya tergoda oleh bisikan-bisikan yang melenakan. sehingga saya terbius akan hal-hal yang melenakan tersebut. saya sangat berharap sekali kiranya tuan-tuan mengingatkan atau menyadarkan saya dengan cara apa pun agar saya berada dalam kecenderugan yang sebenar-benarnya. agar saya lebih fokus dan konsentrasi kepada program-program kita...saya berlindung kepada Allah dari gudaan syaitan"


"demikian dari saya,trima kasih atas atensi tuan-tuan, assalamu'alaikm...."


"ok, terima kasih untuk saudara Naf yang dalam 'kondisi sadar' meniupkan spirit baru dalam diri kita. dan hanya kepada Allah-lah kita berlindung dan berharap..."


"namun mengingat waktu kita tidak cukup untuk jalannya diskusi ini..." sambil kulihat jam tangan yang menunjukan waktu hampir sepertiga malam. "kita akan melanjutkan diskusi ini esok malam...dan saya akan menampung aspirasi kalian bertiga sebagai bahan pertimbangan, sehingga menjadi keputusan yang utuh.."


"aku ucapkan terima kasih atas kehadiran kalian di majlis ini, dan semoga hidayyah Allah selalu menyertai. baik, sebelum kita akhiri forum ini mari kita membaca doa kafaratul majlis "subhanakallahumma wabihamdika, asyhadu anlaa illaha illa anta astaghfiruka, wa atuubuilaika", wassalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuu..."


kami pun saling berjabat tangan,


"baiklah, aku mau tidur dulu..." kata Akl.


"ya sudah, aku dan Naf pulang..." kata Kulb.


"terima kasih ya sudah datang...." kataku. "sama-sama" sahut Naf yang menuntun Kulb yang sepertinya renta menju pintu kamarku. "Kulb, hati-hati ya..."


sementara aku ingin segera tidur. aku berharap mimpi yang indah untuk menyegarkan otak ku yang sepertinya kepanasan pikiran-pikiran sejak tadi siang dan cukup segar sambil mendengarkan lantunan muratal dari muhammad Thaha al-junayd...(selesai)


citeureup 191010 1:34 am

Tidak ada komentar:

Posting Komentar